Reksadana

Rabu, 02 Maret 2011

Apa itu reksadana??

Hmm tertarik dengan mahluk berbau reksadana ini sejak tahun 2009 lalu, terinspirasi  oleh para financial advisor yang saat itu yang aku kenal sih mbak Ligwina Hananto mengenai investasi dan mengatasi mahalnya persiapan biaya anak sekolah "DOH", perbedaan antara unitlink, term dan danareksa, pak Syafir Senduk dengan bukunya "Siapa Bilang Jadi Karyawan Ngak Bisa Kaya??" mulailah pencarianku dengan bantuan mbah google search :) tentang apa itu reksadana......

Jangan salah membedakan antara "reksadana" dengan "danareksa"

Danareksa merupakan nama perusahaan securities yang juga mengeluarkan produk reksadana :)
sedangkan reksadana sendiri merupakan salah satu produk investasi.


Apa itu reksa dana?

Reksa dana dikenal juga dengan nama Mutual Fund
Setelah dikit baca sana sini kurang lebih begini pengertiannya. Garis besarnya reksa dana merupakan kumpulan dana secara kolektif oleh masyarakat yang dikelola oleh suatu Perusahaan Manajemen Investasi (PMI) sebut saja manager investasi, nah perusahaan ini yang akan bekerja melakukan investasi keberbagai bentuk produk investasi.

Cara kerja Reksadana

Cara kerjanya PMI ini mencari sponsor terlebih dahulu untuk membeli produk-produk investasi. Kemudian dana sponsor yang telah teralokasi dalam beberapa produk investasi ini dipecah menjadi beberapa unit kecil biasa di sebut Unit penyertaan dan ditawarkan ke masyarakat dengan nilai yang telah ditentukan oleh PMI.

contoh:

1 Unit penyertaan = Rp. 1000
Jangan lupa biasanya ada biaya komisi untuk PMI pada saat membeli UP tersebut.



Berdasarkan produk investasi yang dipilih oleh manajer investasi,

Ada 4 macam produk Reksa Dana:

1. Reksa Dana Saham.

Ini adalah produk Reksa Dana di mana manajer investasi kebanyakan menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam saham. Dari segi potensi keuntungan, Reksa Dana Saham dianggap bisa memberikan potensi keuntungan paling besar. Ini karena sifat saham yang nilainya bisa naik dan bisa juga turun, di mana kenaikannya bisa besar sekali, tapi penurunannya juga bisa besar sekali.

Karena itulah, Reksa Dana Saham paling berisiko dibanding ketiga produk Reksa Dana yang lain.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap.

Ini adalah produk Reksa Dana di mana manajer investasi kebanyakan menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam surat berharga yang memberikan pendapatan tetap, yaitu obligasi.

obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan dan dijual kepada masyarakat.

Potensi keuntungan yang diberikan Reksa Dana Pendapatan Tetap biasanya dianggap tidak sebesar seperti pada Reksa Dana Saham.Namun demikian, potensi penurunan nilainya biasanya juga tidak besar. Itulah sebabnya, Reksa Dana Pendapatan Tetap risikonya dianggap lebih kecil daripada Reksa Dana Saham.

3. Reksa Dana Campuran.

Di sini manajer investasi menginvestasikan uang nasabahnya biasanya secara sama rata ke dalam saham dan obligasi. Untuk risiko, karena Reksa Dana ini merupakan reksa dana yang mencampur saham dan obligasi, maka dianggap lebih besar daripada Reksa Dana Pendapatan Tetap, tapi lebih kecil daripada Reksa Dana Saham.

4. Reksa Dana Pasar Uang.

Di sini manajer investasi menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam produk-produk Pasar Uang seperti Deposito, SBI, dan Obligasi Jangka Pendek.

Pada Reksa Dana ini, potensi keuntungannya jauh lebih kecil dari ketiga reksa dana di atas.